Pemuda adalah individu
yang berada pada tahap yang progresif dan dinamis, sehingga kerap kali pada
fase ini dikatakan sebagai usia yang produktif untuk melakukan berbagai bentuk
kegiatan, baik belajar, bekerja, dan lain sebagainya.
Pengertian Pemuda Menurut Para Ahli
Mulyana
Definisi pemuda
adalah individu yang memiliki karakter dinamis, artinya bisa memiliki karakter
yang bergejolak, optimis, dan belum mampu mengendalikan emosi yang stabil.
Koentjaraningrat
Pengertian masa
muda/kepemudaan/pemuda adalah suatu fase yang berada dalam siklus kehidupan manusia, dimana fase tersebut bisa
kearah perkembangan atau perubahan.
Taufik Abdullah
Pemuda adalah generasi
baru dalam sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik.
Pengertian Sosialisasi
Secara umum
sosialisasi adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh seorang individu
untuk bertingkah laku berdasarkan batasan-batasan yang telah ada dan diakui di
dalam masyarakat.
Definisi
sosialisasi yaitu suatu proses dalam hidup seorang individu untuk mempelajari
berbagai macam kebiasaan seperti cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang terdapat dalam masyarakat dengan maksud supaya dapat diterima oleh
masyarakat.
Sedangkan
sosialisasi dalam arti sempit yaitu proses pembelajaran yang dilakukan
seseorang untuk mengenal lingkungan sekitarnya baik itu lingkungan fisik maupun
sosial.
Sosialisasi dalam arti
luas yaitu suatu proses interaksi dan juga pembelajaran seorang individu yang
dimulai saat dia lahir sampai meninggal dalam suatu kebudayaan masyarakat. Jadi
seorang bayi yang baru lahir-pun akan melakukan proses sosialisasi. Seperti
dimulai dengan mengenal lingkungannya terdekatnya, lingkungan yang paling dekat
dengan dirinya yaitu keluarga. Dan seiring berjalannya waktu proses
sosialisasinya-pun akan semakin meluas seperti mengenal lingkungan masyarakat
dan sebagainya.
Pengertian sosialisasi menurut para ahli:
Charlotte
Buhler
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan
berfungsi dengan kelompoknya.
Peter
Berger
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Paul
B. Horton
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Soerjono
Soekanto
Sosialisasi
adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Internasilasi, Belajar, dan Sosialisasi
Ketiga kata atau
istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah internasilasasi
lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan
norma-norma tersebut.
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat.
Sedangkan Sosialisasi adalah suatu
peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk
keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi
dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan
dilingkungan itu.
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
- Tahapan Persiapan > Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
- Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
- Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang
aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan
akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi
lebih baik (maju).
Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau
kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa
atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi
untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang
semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda
memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan
masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan
sekitar maupun secara luas.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Pemuda
Pola dasar
pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978
tanggal 28 oktober 1978.
Tujuannya agar
semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya
benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat
terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
- Landasan Idiil : Pancasila.
- Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945.
- Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara.
- Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi.
- Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Arah pembinaan
dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki
keselarasan dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
- Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
- Orientasi dalam dirinya sendiri.
- Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
2 Pengertian pokok Pembinaan & Pengembangan
Generasi Muda
Dalam hal ini,
pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok,
yaitu:
•Generasi muda
sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki
bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara
fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi bangsa.
•Generasi muda sebagai
objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan
dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang
optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Masalah-Masalah Generasi Muda
Berbagai permasalahan
generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:- Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
- Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
- Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
- Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
- Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
- Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
- Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
- Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
- Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
- Kebutuhan Akan Figur Teladan.
- Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang tinggal hanya kata-kata indah.
- Sikap apatis merupakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
- Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri.
- Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
- Ketidakmampuan untuk Terlibat.
- Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
- Perasaan Tidak Berdaya
- Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
- Sebagian besar tindakan-tindakan negatif anak muda dengan minumam keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yang keliru tentang pengalaman.
Potensi- potensi Generasi Muda
Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
- Idealisme dan daya kritis.
- Dinamika dan kreativitas.
- Keberanian Mengambil Resiko.
- Opimis dan kegairahan semangat.
- Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab.
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
- Patriotisme dan Nasionalisme.
- Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi.
Tujuan Pokok Sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
- Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
- Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
Mengembakan Potensi
Generasi Muda
Negara berkembang masih banyak mendapat
kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda melalui
pendidikan. Sehubung dengan itu negara yang berkembang merasakan selalu
kekurangan tenga terampil dalam mengisi lowongan-lowongan pekerjaan tertentu
yang meminta tenag kerja dengan keterampilan khusus.
Kekurangan tenaga terampil
itu terasa manakala negara-negara sedang berkembang merencanakan dan berambisi
untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber alam yang mereka miliki.
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda
pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program
studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di
laboratorium dan pada kesempatan praktek lapangan.
Kaum muda memang betul-betul
merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena
itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan
pengembangan potensi mereka.
Cara mengembangkan potensi generasi muda:
Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
Individu harus mampu berkomunikasi secara
efektif dan mengembangkan kemampuannya.
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau
tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan
pada masyarakat umumnya.
Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Pendidikan juga
merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak
belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu
memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang
terdahulu.
Tujuan pendidikan
adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki
pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan
dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.
Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam
segala aspek kehidupan.
Macam-macam
pendidikan:
Pendidikan umum
Pendidikan umum
merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan
yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendidikan Kejuruan
Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.
Pendidikan Akademik
Pendidikan
akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi
Pendidikan
profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
Pendidikan Vokasi
Pendidikan
vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang
diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan Keagamaan
Pendidikan
keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu
agama.
Pendidikan khusus
Pendidikan
khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa
satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam
bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan
tinggi dibagi menjadi 2,yaitu:
- Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
- Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
Alasan
Untuk Berkesempatan Mengenyam Perguruan Tinggi
Pertama, sebagai kelompok
masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang
luas tentang masyarakat, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam
pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam
masyarakat.
Kedua, sebagai kelompok
masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat proses
sosialisasi terpanjang secara berencana, dibanding dengan generasi muda
lainnya.
Ketiga, mahasiswa yang
berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk
terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
Keempat, mahasiswa sebagai
kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur
perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan
elite di kalangan generasi muda, umunya mempunyai latar belakang sosial,
ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.
Mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan
serta keterampilan beroganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi
muda lainnya.