Tugas IBD Dosen Ali Muhli, SE.MM Materi Manusia dan Penderitaan


MAKALAH MANUSIA DAN PENDERITAAN
Disusun Oleh :
1.     Pratama Rajaqi Nurinsyah (55418586)
2.     Raihan Pambagyo Fadhila (55418842)
3.     Ricky Immanuel (56418101)
4.     Rio Daffa Himawan (56418198)
5.     Seprendiansyah Mitra Yusmardin (56418598)

1IA22
PROGRAM STUDI :
TEKNIK INFORMATIKA
ILMU BUDAYA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019










KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah Ilmu Budaya Street ini hingga rampungnya makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.



Jakarta, 11 Juni 2019





DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
       1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
       1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 1
       1.3 Tujuan Masalah.......................................................................... 1
BAB II PEMAHASAN............................................................................ 2
       6.1 Pengertian Penderitaan............................................................... 2
       6.2 Pengertian Siksaan..................................................................... 2
       6.3 Pengertian Kekalutan Mental...................................................... 5
       6.4 Hubungan penderitaan dan perjuangan...................................... 9
       6.5 Penderitaan,Media Massa dan Seniman...................................... 10
       6.6 Penderitaan dan Sebab-sebabnya................................................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................. 15
      3.1 Kesimpulan................................................................................. 15
      3.2 Saran........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 16






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah.Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita

Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa,  menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penderitaan?
2. Apa hubungan manusia dengan penderitaan?
3. Bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan?
4. Apa saja sebab terjadi penderitaan?
5. Apa pengaruh dari penderitaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penderitaan.
2. Untuk mnegetahui hubungan manusia dengan penderitaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan.
4. Untuk mengetahui apa saja sebab terjadi penderitaan.
5. Untuk mengetahui pengaruh dari penderitaan.
BAB II
PEMBAHASAN


6.1 Pengertian Penderitaan
          Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari Bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin.

            Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu pendertiaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

            Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang – kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya ?.

Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religious Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibanding mahkluk ciptaan lainnya.

Tuhan pun memberikan sebuah cobaan/penderitaan kepada manusia untuk menguji seberapa besar iman manusia tersebut. Namun Tuhan tidak memberikan cobaan diluar kemampuan manusia tersebut. Penderitaan juga merupakan bagian dari kehidupan ini karena tidak mungkin hidup aka nada diatas terus menerus sewaktu – waktu kita pasti merasakan berada dibawah. Untuk itu jangan pernah menyerah dan mengeluh karena dunia pasti berputar.

Contoh Penderitaan
          Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus pendertiaan sesuai dengan liku – liku kehidupan manusia.
·         Manusia mengalami penderitaan pada sector ekonomi misalnya tidak punya uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
·         Mengalami masalah internal dengan keluarga, seperti di dalam keluarga ada masalah entah itu kekerasan atau pengucilan.
·         Masalah di lingkungan, manusia akan mengalami penderitaan yang berlanjut di lingkungan karena di bully secara fisik maupun mental.’
·         Penderitaan fisik, seperti secara fisik memiliki anggota tubuh yang cacat/kekurangan.
·         Menderita karena beban hidup yang dialaminya. Seperti banyak hutang, perceraian. KDRT dll.

Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi rasa takut dan tidak menimbulkan trauma berkelanjutan. Oleh karena itu masalah – masalah ini dapat diatasi jika manusia itu mau maju dan melawan apa yang dialaminya.

6.2 Pengertian Siksaan
          Siksaan bisa terjadi pada jasmani atau badan, dan rohani atau kejiwaan. Siksaan terhadap jasmani diartikan sebagai berbagai macam serangan yang diterima oleh fisik manusia itu sendiri hingga menyebabkan luka pada jasmani. Kemudian siksaan terhadap rohani atau kejiwaan merupakan berbagai ancaman atau serangan yang mengarah ke kejiwaan seseorang hal ini lebih condong ke siksaan psikis.

Akibat siksaan yang dialami seseorang maka dari itu munculah sebuah penderitaan. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari – hari banyak terjadi.Siksaan yang dilakukan manusia terhadap manusia lainnya antara lain pembunuhan,pemerkosaan, perampokan, begal dan sebagainya. Hal – hal negatif tersebut dipicu oleh penderitaan yang dialami manusia misalnya manusia yang mengalami krisis ekonomi dalam hidupnya dan tidak mau berusaha makai  mencari jalan pintas yakni dengan mencuri,merampok, atau bahkan membunuh sesama manusia.Siksaan yang terjadi pada manusia di dunia ini bukanlah apa – apa dibandingkan dikehidupan berikutnya atau kehidupan akhirat. Karena perbuatan para manusia itu sendiri yang tidak pernah patut pada perintah Tuhan nya.

 3 Siksaan Psikis
          Siksaan yang sifatnya psikis misalnya adalah kebimbangan,kesepian dan ketakutan.
·         Kebimbangan.Dialami oleh seseorang apabila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya saat ia diminta untuk menentukan pilihan pada sebuah kuis, kebimbangan untuk pergi atau tidak, siapakah yang akan dijadikan teman atau pacar dan pada saat melaksanakan ujian pilihan berganda memilih salah satu jawaban. Disitulah manusia mendapatkan siksaan yang berkepanjangan. Namun bagi orang bijak maka orang itu akan cepat mengambil keputusan, sehingga kebimbangan itu akan berakhir.

·         Kesepian
Setiap manusia pasti pernah merasakan kesepian, hal itu dialami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai bisa saja orang itu merasa kesepian. Kesepian merupakan siksaan psikis yang sering dialami manusia, misalnya pada saat ditinggalkan kekasih atau sedang tidak bersama kekasih ataupun teman dan keluarga. Kesepian ini harus cepat diatasi karena jika seseorang kesepian yang benar – benar dalam keadaan sunyi senyap tidak ada seseorang pun selain dia maka jiwa dan pikirannya pun bisa membuat sebuah halusinasi yang nantinya orang tersebut akan mengalami penderitaan.

·         Ketakutan
Merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut tersebut dibesar – besarkan yang tidak pada tempatnya maka jatuhnya akan mengarah ke Phobia.Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga dirasakan sangat mengganggu.


Pengertian Phobia
          Phobia merupakan rasa takut yang berlebihan sehingga hal itu akan berdampak pada emosi dan kejiwaan seseorang. Phobia biasanya disebabkan karena seseorang mengalmi trauma masa lalu dan biasanya trauma itu membekas didalam kesadarannya. Phobia umumnya dapat dihilangkan dengan cara terapi.

Macam – macam Phobia
-          Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

-          Gamang atau Achrophobia
Merupakan ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang tinggi. Yang parahnya lagi hanya menaiki sebuah kursi saja orang tersebut sudah gemetar ketakutan.

-          Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan,pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.

-          Kesakitan
Merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak – teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

-          Kegagalan
Merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalua sampai terulang lagi.

Penyebab Seseorang mengalami ketakutan
            Ahli – ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda – beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan Phobianya dimulai dari suatu kejadi yang mengguncang emosi dan jiwanya secara mendalam serta menyebabkan tekanan atau rasa sakit yang serius yang dialami jasmani maupun rohani orang tersebut. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanak – kanak.

            Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli – ahli Ilmu Jiwa (psikolog) cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli – ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab – sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli – ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan dihantui oleh ketakutan terbesar secara terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

            Untuk mengatasi ketakutan tersebut maka harus membuat diri kita yakin bahwa hal itu bukanlah merupakan ancaman besar yang akan diterima pada diri kita. Jika sudah sangat parah maka perlakukan medis harus dilakukan hal ini untuk mencegah ketakutan tersebut bertambah parah. Jika kita takut terhadap sesuatu kita harus membiasakan dan membuat sugesti bahwa hal tersebut bukanlah hal yang menakutkan. Dalam hal ini tentunya dukungan dari orang – orang terdekat terutama orang tua sangat diperlukan.

6.3 Pengertian Kekalutan Mental
Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut.

Kejatuhan mental tak jarang membuat orang tersebut manejadi tidak waras atau gila. Orang yang mengalami kekalurtan mental harus mendapat dukungan moril dari orang-orang sekitar terutama orang tua. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat dalam hidup.

Gejala-gejala permulaan pada orang yang megalami kekalutan mental
1.      Nampak pada jasmani dan rohani  merasakan pusing , sesak nafas, demam, nyeri pada lambung.
2.      Nampak pada kejiwaanya cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3.      Selau iri hati, dan curiga, berusaha melakukan pengerusakan atau mellakukan destruksi diri dan bunuh diri.
4.      Komunikasi sosial putus dan ada yang diorientasi social.
5.      Kepribadian yang lemah , ataun kurang percaya diri sehingga merasa rendah diri.
6.     Terjadinya konflik social.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan
1.      Usaha mempertahankan diri dengan negatif atau dengan cara lari atau mundur.
2.      Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
3.      Krisis ekonomi berkepanjangan.
4.      Faktor sosial atau lingkungan.

Sebab-sebab seseorang mengalami kekalutan mental
Kekalutan mental dapat dialami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Dalam hal ini factor-faktor internal atau dari dalam orang itu sendiri maupun eksternal yang ada di lingkungan sekitarnya. Kedua mengacu pada konflik dan cara orang tersebut meyelesaikan konflik atau masalahnya.

1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2.      Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda.
3.      Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi belebihan terhadap kehidupan

Proses – proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kea rah
A.    Positif
Trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.

B.     Negatif
Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
                                 1.         Agresi
Berupa kemarahan yang meluap – luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
                                 2.         Regresi
Adalah kembali pada pola reaksi yang primitive atau kekanak – kanakan (infantil). Misalnya dengan menjerit – jerit, menangis sampai meraung – raung, memecah barang – barang.
                                 3.         Fiksasi
Adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul – mukul dada sendiri layaknya gorilla, membentur – membenturkan kepala pada benda keras.
                                 4.         Proyeksi
Merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap – sikap sendiri yang negative pada orang lain, kata pepatah : awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
                                 5.         Identifikasi
Adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
                                 6.         Narsisme
Adalah self-love yang berlebihan,sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain. Sikap ini cenderung mendorong manusia menjadi sombong seakan - akan dialah yang terbaik diantara yang lain. Percaya diri itu penting namun jika berlebihan itu buruk, karena sesuatu yang berlebihan memanglah tidak baik.
                                 7.         Autisme
Adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting. Biasanya tipe – tipe orang seperti ini sulit bergaul sehingga mengurung dirinya di rumah atau kamar tidak pernah berinteraksi dengan teman – temannya. Bahkan sesame anggota keluarga yang masih saudara ia juga jarang.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1)      Kota – Kota Besar
Di kota – kota besar banyak memberi tantangan – tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar – kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupny, sebagian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoism sebagai ciri masyarakat kota.

2)      Anak – Anak Usia Muda
Mereka yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikendaki atau di idam – idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang – orang usia tuapun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.

3)      Wanita
Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan) daripada kaum pria.

4)      Orang yang tidak beragama
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama media penuntun manusia menuju kehidupan yang sejahtera. Namun orang – orang yang tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.

5)      Orang yang terlalu mengejar materi
Seperti pedagang dan pengusaha yang memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalah spiritual yang justru membuat seseorang pasrah pada saat – saat tertentu.
Jadi dari kesimpulan diatas Kekalutan mental terjadi karena jiwa seseorang sedang tegoncang akibat permasalahan yang terjadi di kehidupannya entah itu dari lingkungan rumah atau lingkungan sosialnya.

6.4 Hubungan penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah Ujian kehidupan manusia yang bersifat kodrati(berasal dari tuhan). Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal mungkin atau tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia lebih kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi takdir dari manusia itu sendiri, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut karena penderitaan adalah ujian dari Tuhan Yang Maha Esa.Kita dapat mencoba menghilangkan penderitaan kita dengan cara berjuang yaitu dengan terus berusaha merubahnya.

Memang penderitaan merupakan ketentuan dari tuhan yang maha esa tetapi kita dapat mencoba merubahnya apabila kita terus berusaha dan juga berdoa untuk merubahnya.Contohnya adalah saat seseorang yang harus reala mengalami kebutaan dia dapat berusaha untuk dapat melakukan aktivitasnya walaupun dia buta dengan cara berlatih dan tidak lupa untuk berdoa.

6.5 Penderitaan,Media Massa dan Seniman
Dewasa ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan alat – alat pemusnah masal seperti pada masa Perang Dunia sudah menyebabkan manusia menderita. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan adalah kecelakaan dan bencana alam.

Berita mengenai berbagai macam penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran,layar TV, radio dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakan dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Di sisi lain media masa bisa saja menciptakan suatu ancaman atau siksaan yang dapat menimbulkan suatu penderitaan. Di jaman modern ini banyak sekali pihak – pihak yang salah menggunakan media masa yang dapat merugikan orang lain. Misalnya seperti membuat berita palsu yang tidak sesuai fakta yang sebenarnya terjadi. Hal ini dilakukan oleh pihak – pihak yang semata – mata hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri walaupun hal itu merugikan orang lain. Seniman – seniman pun dapat melakukan hal yang sama, dalam halnya menciptakan suatu karya bisa saja karya yang ia buat itu ditujukan untuk menyinggung pihak tertentu.

6.6 Penderitaan dan Sebab-sebabnya

A.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalua takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
            Karena perbuatan buruk antara sesame manusia maka manusia lain menjadi menderita misalnya :

1)      Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan Negeri supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.

2)      Perbuatan buruk para pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya “bersatulah pelacur – pelacur Kota Jakarta”, perbuatan buruk yang merendahkan derajat kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan mengkomunikasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.

3)      Kekerasan yang banyak terjadi di lingkungan sekolah, seperti kasus bullying yang dapat membuat korbannya menderita. Baik secara fisik maupun batin, keduanya merupakan hal yang sangat berbahaya bagi korban. Hal ini tentu harus segera dihentikan ditakutkan bila korban akan melakukan bunuh diri karena tidak tahan akibat siksaan yang datang terus menerus. Bunuh diri bagi si korban merupakan jalan agar dapat menyelesaikan penderitaan yang ia alami selama ini. Bullying tidak hanya terjadi secara langsung di lingkungan, yang tidak kalah bahayanya adalah Cyber-Bullying melalui media sosial ini dapat menimbulkan tekanan yang hebat pada korban. Untuk itu pemerintah sudah membuat undang – undang tentang ITE.

Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan bagi manusia itu. Tetapi tidak jarang manusia yang tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran itu baru timbul setelah ada musibah yang membuat manusia menderita, misalnya :

1)      Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.

2)      Perbuatan lalai, mungkin kurang control terhadap tangka – tangka penyimpanan gas – gas beracun dari perusahaan “union carbide” di India. Gas – gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas, dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalai dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan manusia disitu.Intinya akibat kecerobahan manusia itu maka manusia lain yang tidak bersangkutan dalam hal itu ikut merasakan penderitaan.

B.     Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab Tuhan
            Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapan berikut ini :

1.      Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

2.      Nabi Ayub a.s mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkann. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sukap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.

3.      Tenggelamnya Fir’aun dilaut Merah seperti disebutkan dalam Al-Qur’an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir’aun Bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikutnya menyeberangi laut Merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berlalu. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat ditengah belahan laut merah itu, seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan mereka tenggelam.

Peristiwa – peristiwa tersebut merupakan contoh sebuah penderitaan yang diberikan Tuhan akibat dari manusia itu sendiri. Karena kesombonganlah yang akan membawa manusia pada kehancuran. Tuhan Maha Adil, barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka ia akan mendapatkan kebaikkan pula.

6.7 Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan,sesal kemudian tak berguna”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup bahkan hingga ingin mengakhiri hidupnya.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri, anti kekerasan dan lain lain.

Apabila sikap negative dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.



BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi tergantung  bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan. Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untuk menginstropeksi diri. Karena penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya. Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

3.2 SARAN
Untuk lebih mudah menerima segala kesedihan dan penderitaan hidup kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan berserah diri dan menerima segala sesuatu yang ada dengan syukur selalu. Karena dalam masalah yang ada pasti ada makna yang tersembunyi didalamnya sehingga kita harus membuatnya menjadi pengalaman hidup, karena pengalaman hidup adalah huru yang terbaik




DAFTAR PUSTAKA